POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA


A.  LATAR BELAKANG
 Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia.
 Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut, serta fokus pada keamanan maritim.
Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia mengingat Indonesia berada di daerah equator, antara dua benua Asia dan Australia, antara dua samudera Pasifik dan Hindia, serta negara-negara Asia Tenggara.
 Oleh sebab itu Indonesia memiliki begitu banyak potensi sumber daya kelautan yang patut kita sadari. Oleh karenanya, mari kita pahami lebih lanjut materi berikut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu maritim?
2. Bagaimana posisi Indonesia sebagai negara maritim?
3. Bagaimana karakteristik wilayah perairan di Indonesia?
4. Bagaimana perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia?
4. Bagaimana potensi Indonesia sebagai negara maritim?

C.  PEMBAHASAN
1. Maritim adalah segala sesuatu atau segala aktivitas yang berkaitan dengan laut,
seperti eksploitasi sumber daya kelautan dan perikanan, transportasi laut, pengangkutan dan perdagangan hasil laut, pariwisata bahari, dan penelitian di bidang kelautan.
 Negara maritime adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan yang merupakan luas daratannya yaitu lebih kecil daripada luas lautnya, salah satunya termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara maritim maksudnya adalah negara yang mempunyai wilayah kekuasaan laut yang luas serta menyimpan berbagai kekayaan Sumber Daya Alam dari wilayah tersebut.
 Poros maritim maksudnya adalah sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.

2. Indonesia sebagai negara maritime dan sebagai bagian dari poros maritime dunia memiliki posisi yang strategis. Indonesia terletak di lokasi sebagai berikut :
- Letak geografis : Diantara benua Asia dan Australia, di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.  Pengaruh dari letak geografis ini adalah Indonesia memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Letak geografis ini juga yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis.                                        
- Letak astronomis : 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).
- Letak geologis :
a. Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik.
b. Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
c. Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
Indonesia berbatasan dengan beberapa negara. Berikut batas-batas negara Indonesia :


- Bagian Utara : Pulau Kalimantan berbatasan langsung dengan Malaysia (Malaysia bagian timur) dan berarti Malaysia ini berbatasan dengan batas wilayah darat Indonesia, dan wilayah lautnya berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.
- Bagian Timur : Papua berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudra Pasifik.
- Bagian Selatan : Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste. Untuk batas lautnya, ada Perairan Australia dan Samudera Hinda.
- Bagian Barat : Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Perairan Negara India.

Selain itu, Indonesia juga memiliki luas daratan sebesar 1.910.931,32 km² (Kemendagri, Mei 2010) dan luas perairan sebesar 3.544.743,9 km² (UNCLOS 1982) yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki luas perairan yang lebih luas dari luas daratan.

3. Indonesia terletak diantara 3 lempeng yang membuat topografi dasar laut Indonesia menjadi bervariasi.
Secara biofisik wilayah laut dapat dibedakan menjadi daerah permukaan (pelagik ) dan daerah dasar laut ( bentik ). Selain itu, dapat dibagi secara horizontal dan vertical.
Daerah pelagik dapat dibedakan secara horizontal dalam beberapa zona  sebagai berikut.

a. ZONA NERITIK, yaitu zona perairan yang terletak di atas paparan benua. Daerah dasar ( zona bentuk ) yang terletak di bawah zona neritic pada paparan benua disebut zona paparan ( sublitoral ).
Zona paparan merupakan habitat dari berbagai organisme seperti rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang.
Daerah peralihan dari zona sublitoral dengan daratan yang disebut zona litoral dan estuaria yang merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber daya hayati seperti mangrove.

b. ZONA OSEANIK, yaitu semua perairan terbuka seperti samudera.
Berdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertical daerah pelagik dibedakan sebagai berikut :
- ZONA FOTIK  ( eufotik atau epipelagic ), yaitu perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari dan memiliki kedalaman 100-500 meter.
- ZONA AFOTIK, yaitu perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari sehingga gelap. Zona afotik dibedakan lagi, yang meliputi :


(1) Zona Meso Pelagik : bagian paling atas dari zona afotik yang memiliki kedalaman antara 700-1000 meter dan memiliki suhu 10 derajat celcius.
(2) Zona Bati Pelagik : zona afotik yang memiliki kedalaman 1000-4000 meter dengan suhu 10 – 4 derajat celcius.
(3) Zona Abisal Pelagik : zona yang memiliki kedalaman 6000 meter.
(4) Zona Hadal Pelagik : zona yang memiliki kedalaman lebih dari 6000 - 10.000 meter yang termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.

Berdasarkan  topografi dasar laut, perairan Indonesia terdiri atas perairan laut dangkal ( paparan ) dan perairan laut dalam ( jeluk ).
Paparan yang terdapat di Indonesia adalah Paparan Sunda dan Paparan Arafura – Sahul. Sedangkan perairan laut dalam antara lain Laut Banda dan Laut Sulawesi.

Selain paparan ( shelf ) yang dangkal, terdapat bentukan dasar laut di perairan Indonesia, sebagai berikut :
a. Basin : Depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat atau lonjong, contohnya Laut Sulawesi.
b. Palung : Depresi atau cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut, contohnya Palung Weber di Maluku.
Terdapat 2 jenis palung, yaitu trench dan trough.
Palung terbentuk akibat tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra menujam ke bagian bawah lempeng benua membentuk celah laut dalam yang memanjang sepanjang zona tumbukan.
c. Rise : bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk kerucut.
d. Ridge : bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk agak datar.
e. Seamount : gunung api bawah laut, seperti gunung api Laut Banda, dan Kepulauan Sitaro.

• PAPARAN SUNDA
Secara geologi , Paparan Sunda adalah landas kontinen perpanjangan lempeng benua Eurasia di Asia Tenggara. Massa daratan utama antara lain Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarya. Area ini meliputi kawasan seluas 1,85 juta km2. Kedalaman laut dangkal yang membenam paparan ini jarang sekali melebihi 50 meter, dan kebanyakan hanya sedalam kurang dari 20 meter, hal ini mengakibatkan kuatnya erosi dasar laut akibat gelombang laut. Tebing curam bawah laut memisahkan Paparan Sunda dari kepulauan Filipina, Sulawesi, dan Kepulauan Sunda Kecil. aparan ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut. Lautan di antara pulau-pulai ini relatif stabil berupa dataran purba yang bercirikan rendahnya aktivitas gempa, anomali gravitasi isostatik yang rendah, serta tanpa adanya aktivitas gunung berapi, kecuali bagian pulau Sumatera, Jawa dan Bali yang terhubung dengan paparan Sunda, yang termasuk kawasan geologi muda sistem orogenik Pelengkung Sunda (atau Sistem Pegunungan Sunda).]Pada zaman es, permukaan laut turun, dan kawasan luas Paparan Sunda terbuka dan muncul di atas permukaan air dalam bentuk dataran rawa yang amat luas. Naiknya permukaan air laut pada saat gelombang es di kutub mencair sebanyak 14,6 sampai 14,3 kbp menaikan permukaan laut setinggi 16 meter dalam jangka waktu 300 tahun.


• PAPARAN SAHUL
Paparan Sahul adalah bagian dari lempeng landas kontinen benua Sahul (benua Australia — Papua) yang terletak di lepas pantai utara Australia dan lautan selatan pulau Papua. Paparan Sahul membentang dari Australia utara, meliputi Laut Timormenyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan Pulau Papua. Kepulauan Aru menonjol di atas paparan Sahul. Paparan Sahul juga mencakup Paparan Rowley yang terletak di sisi Samudra Hindia di Barat Laut Australia membentang hingga tanjung di barat laut Australia. Ketika permukan air laut turun pada zaman es Pleistosen, termasuk zaman es maksimum terakhir, sekitar 18.000 tahun yang lalu, Paparan Sahul adalah dataran terbuka di atas permukaan laut. Bukti tepi pantai pada masa ini ditandai dengan lokasi yang kini terletak pada kedalaman antara 100 sampai 140 meter di bawah permukaan laut. Paparan Sahul juga disebut Paparan Arafura, membentuk jembatan daratan antara Australia dengan pulau Papua, serta Kepulauan Aru. Kawasan ini merupakan habitat penyebaran marsupial (hewan mamalia berkantung), burung darat yang tak dapat terbang seperti emu dan kasuari, serta ikan air tawar yang sama jenisnya. Garis Lydekker adalah garis biogeografi yang ditarik di tepi perbatasan Paparan Sahul dimana dasar laut turun curam di kawasan biogeografi Wallacea. Wallacea terletak antara celah yang terbentuk antara Paparan Sahul dengan Paparan Sunda, bagian dari paparan benua Asia Tenggara

4. Berkaitan dengan jalur perdagangan dan distribusi penumpang, saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dan dari utara sampai ke selatan.
Tol laut sebagai koridor ekonomi akan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru dan pemerataan ekonomi di seluruh wilatah Nusantara.
Pada tol laut terdiri atas kapal pelayaran untuk peti kemas dan penumpang.
Untuk menuju negara poros maritim dunia, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut di wilayah perairan Indonesia. Salah satu elemennya adalah dibangunnya pelabuhan.
Tol laut untuk penumpang harus mencakup transportasi yang terintegrasi antara transportasi darat dan transportasi laut. Tol laut untuk penumpang diarahkan untuk destinasi wisata, komersial, dan pelayaran ( travelling dan leisure ).
Adapun tujuan dari program tol laut Indonesia, yaitu sebagai berikut :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya  kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota besar.
d. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di kota besar.

5. Sumber daya kelautan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama di sector perikanan dan pariwisata bahari.
- Sumber Daya Perikanan : Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta ton per tahun tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) yang terbagi dalam sembilan wilayah utama perairan IndonesiaSalah satu cara mengelolanya adalah dengan menangkap ikan layak konsumsi yang memiliki tingkat regenerasi tinggi dan tidak termasuk dalam hewan terancam punah. Indonesia juga memiliki banyak sekali jenis ikan yang beberapa hanya bisa ditemukan di laut Indonesia.
Contoh ikan yang hanya bisa ditemukan di Indonesia, yaitu Ikan Raja Laut
- Pengelolaan Pertambangan dan Energi : Seluruh perairan Indonesia punya potensi mineral laut yang sangat besar. 70% potensi minyak bumi dan gas bumi milik Indonesia terletak di wilayah pesisir dan lepas pantai. Wilayah laut Indonesia juga kaya akan mineral seperti emas, perak, timah, mangan, pasir kuarsa, monazite, zircon, nodul-mangan, kromit, dan bijih besi. Selain mineral-mineral tersebut, di laut Indonesia juga terdapat potensi nonmigas yang tinggi. Arus laut, gelombang, pasang surut, hingga suhu dapat digunakan sebagai energi terbarukan dan ramah lingkungan. Salah satu contoh penggunaannya adalah ocean thermal energy conversion (OTEC).
OTEC
- Pengelolaan Perhubungan Laut : Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat memerlukan sarana transportasi laut. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.000, perlu pengelolaan industri transportasi yang membantu kelancaran transportasi antarpulau tersebut. Sarana ini ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarpulau.

- Pengelolaan Pariwisata Bahari : Dalam pengelolaan pariwisata bahari secara lebih agar dapat bersaing secarai internasional maka dibuatlah program pengembangan industri pariwisata bahari Indonesia. Salah satu potensi pariwisata bahari adalah keindahan terumbu karang di laut Indonesia yang banyak menarik wisatawan domestik maupun internasional.

 Era pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat menekankan sektor maritim Indonesia untuk perekonomian dan pertahanan bangsa Indonesia. Poros maritim ini dipercaya dapat memperkuat jati diri negara Indonesia sebagai negara maritim dan dapat meningkatkan kualitas perekonomian negara dan pertahanan negara.
Penegakan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversitas, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

D. KESIMPULAN
 Kesimpulannya adalah dengan begitu luasnya luas perairan Indonesia yang mana merupakan negara maritim, maka kita harus melestarikan dan mengembangkan potensi sumber daya kelautan yang besar yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara maritim. Hendaknya kita juga turut mendukung kerja pemerintah dalam mengembangkan potensi kelautan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
 Saran saya sebagai penulis adalah hendaknya kita turut serta menjaga sumber daya kelautan kita dengan tidak membuang sampah ke laut, menjaga kelestarian terumbu karang kita, tidak menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau, dan mesih banyak hal sederhana lain yang dapat kita lakukan untuk menjaga laut kita. 








DAFTAR PUSTAKA
Buku Aktif dan Kreatif Belajar Geografi. Bandung : Grafindo Media Pratama
http://blogkutiaraputri.blogspot.com/2016/04/paparan-sahul-dan-paparan-sunda.html
http://perumperindo.co.id/publikasi/artikel/21-Potensi%20Indonesia%20sebagai%20Negara%20Maritim
https://www.qureta.com/post/indonesia-negara-maritim-dan-segala-permasalahannya
https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-11-apa-saja-potensi-sumber-daya-laut-indonesia
http://setkab.go.id/potensi-besar-perikanan-tangkap-indonesia/

Comments